Cerita
Dewasa Panas ini merupakan pengalaman cerita
ngentot 17 tahun terbaru yang sangat pahit. Mungkin cerita
dewasa ini kalau bisa saya ceritakan
disini banyak sekali para pembaca yang nangis. Malam ini merupakan
malam pertama D & L sebagai suami istri. Di kamar, D & L
mengganti pakaiannya dengan piyama tidur yang nyaman dan santai
dipakainya. Begitu rebah ke ranjang, keduanya langsung saling berpagut.
Saat itu Danny merasakan adanya hal yang aneh
pada dirinya. Sepertinya jantungnya berdegup lebih cepat dan lebih
keras. Semangat libidonya menjadi sangat menyala-nyala. Nafsu birahinya
menjadi demikian membara. Malam itu mata Danny yang nampak menjadi
merah seakan terbakar menyaksikan Lia istrinya yang teramat sangat seksi.
Saat menyaksikan pengantinnya tergolek di ranjang, dia ingin
secepatnya menggagahinya. Menyetubuhinya.
Kemudian dengan serta merta tanpa menunjukkan kelembutan atau
sentuhan-sentuhan awal, bahkan dengan cara
agak kasar, dilucutinya
pakaian tidur istrinya Lia, kemudian juga pakaiannya sendiri. Perasaan
yang menggebu-gebu ini ternyata juga melanda Lia sendiri. Saat Danny
melucuti
pakaiannya, dengan desahan yang keras Lia juga menunjukkan
ketidaksabarannya. Diraihnya tonjolan besar pada selangkangan Danny
yang nampak menggunung. Sebelum sempat Danny menelanjangi dirinya
sendiri, di betotnya Kon Tol Danny dari sarangnya. Langsung di kulumnya.
Mereka, para pengantin ini nampak dikuasai nafsu birahi yang sudah
tidak dapat mereka kendalikan sendiri. Mereka saling merangsek, saling
mencengkeram dan meremas, saling menjilat dan menyedoti, saling
melampiaskan dendam birahinya. Suasana riuh rendah oleh desah dan
rintih pasangan ini sungguh sangat erotis bagi siapapun yang
mendengarnya.
Mungkinkah hal itu
disebabkan oleh suasana romantis villa mewah ini?. Suasana romantis
yang memilik kekuatan untuk mendongkrak libido mereka dengan tajam
sehingga nafsu birahi mereka sepertinya begitu terbakar. Nampak Lia
yang telah telanjang bulat menunjukkan buah dadanya yang sangat ranum
mengencang. Putingnya yang memerah mencuat keras tegak di bukit ranum
kencang itu, seakan menanti siapapun yang bersedia mengulum dan
menyedotinya. Sementara itu Kon Tol Danny demikian pula. Darahnya telah
penuh terpompa pada urat-urat batangnya. Kon Tol Danny ngaceng dengan
keras sekali. Urat-uratnya bertonjolan di sekeliling batang itu.
Kepalanya yang cukup besar berkilatan yang disebabkan darahnya menekan
keluar hingga membuat kulitnya tegang dan mengkilat. KonTol itu terus
mengaduk-aduk wilayah selangkangan istrinya. Dia mencari lubang vagina
Lia yang juga sudah merekah kehausan menunggu Kon Tol Danny untuk
menembusnya.
Pagutan, ciuman,
gigitan yang disertai erangan, desahan dan rintihan dari Danny dan Lia
saling bersambut. Keduanya benar-benar tenggelam dalam nafsu birahi
yang sangat tinggi.
?Ayyooo Dannyyy, masukkan tongkolmuuuu.. ayyooo Dann…?.
?Mana memiawmu sayangggg… tongkolku sudah tidak dapat tahan nihhh. ingin secepatnya memasuki lubang surganmuuuu… LIAAAAAA!
?Ayyooo Dannyyy, masukkan tongkolmuuuu.. ayyooo Dann…?.
?Mana memiawmu sayangggg… tongkolku sudah tidak dapat tahan nihhh. ingin secepatnya memasuki lubang surganmuuuu… LIAAAAAA!
Tak pelak lagi, dengan penuh ketidak
sabaran, mereka, Danny dan Lia ini sepertinya telah dirasuki kegilaan
birahi. Mereka nyaris seperti hewan, yang melampiaskan nafsunya
berdasarkan naluri hewaniahnya. Berbagai obsesi seksual
yang sesungguhnya bersifat sangat pribadi dan tersimpan dalam-dalam di
sanubari masing-masing, tidak dapat tersembunyikan lagi tumpah di
malam pertama bulan madu mereka di Villa Forest Green yang sangat
romantis ini.
Ujung Kon Tol Danny sudah tepat di bibir lubang vagina Lia ketika tiba-tiba dengan sangat mengejutkan terdengar pintu kamar digedor-gedor dengan sangat kasar dan keras.
Ujung Kon Tol Danny sudah tepat di bibir lubang vagina Lia ketika tiba-tiba dengan sangat mengejutkan terdengar pintu kamar digedor-gedor dengan sangat kasar dan keras.
?Haaiiiii,
yang di dalam kamarrr! Bukaa! Buka pintunyaa! Atau aku yang akan buka
dengan paksa! Ayyyooooo bukkaa!?.
Amukan birahi seksual D & L yang sedang memuncak langsung runtuh. Dengan geragapan mereka langsung diserang kecemasan dan ketakutan hebat. Mereka sama sekali tidak pernah memperhitungkan adanya kemungkinan seperti ini. Di villa mewah yang sejuk dan penuh kesan tenang dan aman ini sama sekali tidak menyiratkan kemungkinan-kemungkinan seperti ini. Danny langsung mendekap istrinya yang nampak langsung gagap histeris penuh ketakutan.
Kemudian menyusul gedoran lagi dan gedoran yang semakin kasar lagi. Dengan gemetar dan ketakutan yang hebat kedua pengantin pria dan wanita itu serta merta menarik selimut seakan dapat bersembunyi sambil menutupi ketelanjangannya.
Dan akhirnya terdengar tendangan-tendangan yang sangat kuat. Pintu kamar tidur itu jebol. Daun pintunya terbanting ke lantai dengan mengeluarkan suara yang sangat keras. Danny dan Lia menggigil. Mata mereka terpaku tajam ke arah lubang pintu yang telah jebol tebuka itu.
Amukan birahi seksual D & L yang sedang memuncak langsung runtuh. Dengan geragapan mereka langsung diserang kecemasan dan ketakutan hebat. Mereka sama sekali tidak pernah memperhitungkan adanya kemungkinan seperti ini. Di villa mewah yang sejuk dan penuh kesan tenang dan aman ini sama sekali tidak menyiratkan kemungkinan-kemungkinan seperti ini. Danny langsung mendekap istrinya yang nampak langsung gagap histeris penuh ketakutan.
Kemudian menyusul gedoran lagi dan gedoran yang semakin kasar lagi. Dengan gemetar dan ketakutan yang hebat kedua pengantin pria dan wanita itu serta merta menarik selimut seakan dapat bersembunyi sambil menutupi ketelanjangannya.
Dan akhirnya terdengar tendangan-tendangan yang sangat kuat. Pintu kamar tidur itu jebol. Daun pintunya terbanting ke lantai dengan mengeluarkan suara yang sangat keras. Danny dan Lia menggigil. Mata mereka terpaku tajam ke arah lubang pintu yang telah jebol tebuka itu.
Mereka melihat ada 2 orang bertopeng
setengah telanjang kecuali cawat-cawat mereka yang menutupi aurat
mengayun-ayunkan kapak di tangannya. D & L semakin ketakutan,
menggigil gemetar. Kedua orang itu menutupi kepalanya dengan semacam
rajutan kaos gelap, persis seperti yang terjadi di film-film kriminal
atau peristiwa-peristiwa teror di TV. Yang nampak hanya mata mereka
yang beringas dan suara mereka yang terdengar keras, kasar dan brutal.
?Ho, ho, ho, ha, ha, ha…, rupanya sepasang
pengantin cantik
dan tampan ini sedang bercumbu… uhhhh… Uhhh nikmatnya nihhh…?.
Kemudian salah satu dari mereka mendekat ke ranjang. Dengan kekuatan tangannya dia renggut selimut yang menutupi Danny dan Lia. Dengan sekali renggut selimut itu langsung terbuka dan tampaklah Danny dan Lia yang bugil saling berpelukan histeris. Langsung dilemparkannya selimut itu ke lantai.
Kemudian salah satu dari mereka mendekat ke ranjang. Dengan kekuatan tangannya dia renggut selimut yang menutupi Danny dan Lia. Dengan sekali renggut selimut itu langsung terbuka dan tampaklah Danny dan Lia yang bugil saling berpelukan histeris. Langsung dilemparkannya selimut itu ke lantai.
?Ampuuunnnnnnn Paakk…
Jangan diapa-apakan kamiii… ampunnnn.. a.. mpuunn …?, Lia menangis dan
gagap karena didera ketakutan yang amat sangat.
Seolah-olah tidak mendengar suara-suara iba tersebut, ketakutan maupun sikap protes dari Danny dan Lia, kedua orang itu langsung membuka kedoknya. Dan betapa terperanjatnya Danny dan Lia ketika melihat siapa kedua begundal itu.
Seolah-olah tidak mendengar suara-suara iba tersebut, ketakutan maupun sikap protes dari Danny dan Lia, kedua orang itu langsung membuka kedoknya. Dan betapa terperanjatnya Danny dan Lia ketika melihat siapa kedua begundal itu.
Mereka adalah
Tory dan Pedro yang sebelumnya dianggap sangat santun dan menyenangkan
oleh pasangan D & L ini.
Tanpa dapat dicegah lagi Danny yang dalam keadaan bugil langsung bangkit hendak mengamuk dan melawan kedua orang itu. Tapi dari penglihatan sepintas sudah jelas, Danny bukanlah lawan mereka berdua. Tubuh Tory dan Pedro yang kekar dan penuh otot bukan lawan Danny. Dengan mudah dia dilumpuhkan, tangan-tangan kuat Pedro meringkusnya kemudian kedua tangan dan kaki Danny diikat dan tubuhnya dibiarkan tergeletak di lantai.
Tanpa dapat dicegah lagi Danny yang dalam keadaan bugil langsung bangkit hendak mengamuk dan melawan kedua orang itu. Tapi dari penglihatan sepintas sudah jelas, Danny bukanlah lawan mereka berdua. Tubuh Tory dan Pedro yang kekar dan penuh otot bukan lawan Danny. Dengan mudah dia dilumpuhkan, tangan-tangan kuat Pedro meringkusnya kemudian kedua tangan dan kaki Danny diikat dan tubuhnya dibiarkan tergeletak di lantai.
Mereka
tidak mengacuhkan segala protes, hujatan dan caci maki Danny. Dengan
tertawa penuh kemenangan mereka merasa puas dengan lancarnya perbuatan
keji mereka. Selanjutnya Tory dan Pedro lebih tertarik untuk memusatkan
perhatian pada pengantinnya yang cantik,
yang juga bugil
dan tanpa daya tergolek di ranjangnya. Permohonan ampun dan tangisan
ketakutan penuh pilu dari bibir mungil Lia sama sekali tidak
menggetarkan hati para begundal itu. Mungkin hati mereka memang telah
mereka buang jauh-jauh.
Tangan-tangan
Tory dan Pedro tidak sabar lagi untuk menjamah tubuh cantik
mulus Lia itu. Tapi saat Pedro mendekat untuk meraih pahanya, tanpa
dia duga kaki Lia menendang matanya. Gelagapan dan kepedihan pada
matanya membuat Pedro terduduk sambil menutup mukanya. Melihat hal itu
dengan sigap Tory langsung merangkul Lia. Pengantin yang berontak dan
berteriak-teriak histeris ketakutan itu ditindihnya. Tubuh putih mulus
telanjang itu dipeluk dan diringkusnya tanpa banyak kesulitan, bahkan
nampaknya Tory ini sangat menikmati apa yang harus dia lakukan. Tangan
kanan Lia direnggutnya. Dia keluarkan tali dari kantongnya. Tangan itu
diikatnya kuat-kuat ke tiang bagian atas ranjang itu. Dan tangan
kirinya kembali direnggut untuk diikatkan ke tiang ranjang di bagian
sebelah atas yang lain.
Tentu
saja Lia yang dilanda ketakutan yang amat sangat langsung berontak dan
meronta seperti kuda betina yang liar. Kaki-kakinya menendang-nendang
apa saja yang ada di dekatnya. Tapi semua perlawanan itu hanya sia-sia.
Kaki-kaki itu, oleh Pedro yang sudah baik matanya direnggut dan
diikatkannya ke kaki ranjang bagian bawah kanan dan kiri.
Peristiwa itu sungguh menjadi penampakkan yang sangat erotis baginya. Lia, sang pengantin, bidadari yang mulus, dewi berkulit kuning putih tanpa cacat, perempuan jelita yang mengamuk dengan liar, melawan dua begundal setengah telanjang dengan tubuh hitamnya yang berkilat karena keringatnya. Para begundal brutal itu nampak kewalahan saat meringkus Lia.
Peristiwa itu sungguh menjadi penampakkan yang sangat erotis baginya. Lia, sang pengantin, bidadari yang mulus, dewi berkulit kuning putih tanpa cacat, perempuan jelita yang mengamuk dengan liar, melawan dua begundal setengah telanjang dengan tubuh hitamnya yang berkilat karena keringatnya. Para begundal brutal itu nampak kewalahan saat meringkus Lia.
Dengan cara
merangkulkan tangan-tangannya serta menekankan wajah-wajah mereka
sekenanya pada tubuh yang sangat merangsang birahi milik si jelita,
Tory dan Pedro memerlukan kerja keras sambil menikmati sensual tubuh
Lia. Akhirnya sang korban yang jelita itu benar-benar tak berdaya. Dan
kini, kaki dan tangan Lia telah terikat kuat-kuat pada ranjang
pengantinnya. Dan untuk keberhasilannya, para pendatang brutal itu
langsung disuguhi pemandangan yang sangat spektakuler, merangsang dan
erotis sekali. Tangan Lia yang terikat ke bagian atas kanan dan kiri
ranjang membuat ketiaknya yang indah nampak terbuka.
‘Uuhhh… Akan kubenamkan hidungku ke lembah
ketiakmu yang indah itu.. lidahku, bibirku akan menjilati dan
menyedotmu Liaaa…’, begitu pikir begundal-begundal tersebut. Dan
paha Lia yang kini telah mengangkang terbuka, memamerkan memiawnya yang
ranum menggunung yang langsung mendongkrak nafsu birahi kedua serigala
lapar dan brutal itu. Keduanya tercekat menyaksikan dengan penuh
takjub kemaluan Lia yang ditutupi bulu-bulu tipis merekah yang seakan
menunggu jamahan tangan-tangan kasar mereka atau jilatan lidah dan
sedotan bibir tebal mereka atau bahkan tusukan Kon Tol - Kon Tol kedua
begundal brutal itu.
Tak tahan
menyaksikan tindakan brutal yang dilakukan Pedro dan Tory pada
istrinyaKon Tol, Danny berteriak-teriak dengan harapan ada orang lain yang
mendengarkannya di tengah hutan sepi itu. Ulah itu hanya jadi tertawaan
para begundal. Tory menyuruh Pedro untuk menyumpal mulut Danny dan
menyeretnya ke kamar sebelah. Pedro langsung bertelanjang melepas
cawatnya sendiri yang dekil dan pesing untuk di sumpalkan pada mulut
Danny. Tentu saja Danny jadi gelagapan panik menerima perlakuan kotor
Pedro itu. Tetapi mana dapat ia melawan dengan kaki dan tangannya yang
masih terikat erat-erat.
Dan Tory
juga langsung bertelanjang melepas cawatnya. Dia sumpalkan cawatnya
yang sama dekilnya ke mulut Lia yang langsung berkelojotan karena jijik
dan ingin muntah. Tetapi sia-sia pula. Dan akhirnya tanpa daya
pasangan D & L ini menjadi tawanan Pedro dan Tory. Dan tanpa
terhindarkan, Danny maupun Lia dihadapkan pada pemandangan yang selama
ini dianggapnya sangat tabu. Kedua orang ini menyaksikan Kon Tol lelaki
lain, Kon Tol Pedro dan Tory yang telah ngaceng berat. Kon Tol
- Kon Tol mereka yang nampak tegak dan kaku itu sungguh luar biasa. Mengingatkan
pada pisang tanduk di sepanjang jalan Bogor. Besar dan panjangnya tak
kurang dari 20 cm dengan garis tengah sekitar 4,5 cm.
Bagi seorang wanita semacam Lia, Kon Tol sebesar itu membuat khayalannya langsung melayang. Lia membayangkan
bagaimana rasa pedih dan sakitnya apabila Kon Tol itu dipaksakan menembus
memiawnya yang masih perawan. Akankah hal itu akan terjadi pada
dirinya yang hingga kini bahkan suaminya pun belum pernah benar-benar
menjamah memiawnya itu? Akankah Pedro dan Tory mendahului Danny sebagai
pemilik yang sah atas vaginanya secara
bergiliran memaksakan Kon Tol-Kon Tol mereka itu menembus memiawnya? Lia
sangat takut dan merasa ngeri dengan pikirannya yang mengkhayal sejauh
itu. Dia menggigil kemudian menutup matanya.
Sementara itu bagi Danny, melihat Pedro
dan Tory yang memiliki Kon Tol sebesar dan sepanjang itu rasa percaya
dirinya langsung runtuh. Dia bayangkan apabila istrinya sempat mereka
paksa untuk menerima Kon Tol mereka, dan pada akhirnya Lia mendapatkan
kenikmatan serta kepuasan dengan Kon Tol-Kon Tol sebesar itu, dapat
dipastikan dia tidak mungkin mampu mengungguli Pedro maupun Tory. Dan di
belakang hari dapat dipastikan Lia tidak akan pernah puas berhubungan
seks
dengan dirinya. Lia akan dengan sebelah mata saja melayani dia sebagai
suaminya.
Danny sangat terpukul.
Membayangkan istrinya Lia mendesah serta merintih mendapatkan
kenikmatan birahi dari Tory dan Pedro. Hatinya langsung ciut.
?Yo, ambil minuman itu lagi. Kita buat mereka lebih galak lagi?, terdengar Tory menyuruh Pedro.
Kata-kata Tory itu menjadi pikiran Danny maupun Lia. Minuman apa itu? Bikin galak lagi? Apakah hal itu yang membuat mereka demikian panas birahinya saat memasuki peraduan setelah makan malam tadi? Mungkinkah Pedro dan Tory memasukkan obat perangsang seks pada makan malam mereka tadi?
?Yo, ambil minuman itu lagi. Kita buat mereka lebih galak lagi?, terdengar Tory menyuruh Pedro.
Kata-kata Tory itu menjadi pikiran Danny maupun Lia. Minuman apa itu? Bikin galak lagi? Apakah hal itu yang membuat mereka demikian panas birahinya saat memasuki peraduan setelah makan malam tadi? Mungkinkah Pedro dan Tory memasukkan obat perangsang seks pada makan malam mereka tadi?
Tak
lama kemudian Pedro balik dengan sebotol cairan berwarna kuning
bening. Pertama-tama pada Danny. Tangan Tory memegangi kepala dan
membuka sumpal mulut Danny yang langsung panik ketakutan. Kemudian
Pedro menjejalkan mulut botol ke mulut Danny dan memaksakan untuk
minum. Ketika Danny berusaha menolak dengan cara
memalingkan wajahnya, Tory memeganginya dan membekap hidungnya. Karena
tersedak Danny terpaksa menelan cairan dari botol itu. Dia merasakan
asin dan pesing. Jangan-jangan air kencing mereka ini. Dengan cara
yang sama cairan itu juga dijejalkan pula pada mulut Lia.
?Nahhhh, bapak dan ibu, jangan khawatir…
Itu adalah minuman demi kesehatan pak Danny yang tampan dan bu Lia yang
jelita…, sebentar lagi bapak dan ibu pasti akan semakin segar, ha, ha,
ha…?.
Beberapa saat kemudian, pasangan D & L merasakan dunia seakan berputar-putar. Pandangan matanya mengabur. Jantungnya berdegup lebih kencang. Lia merasakan darahnya memanas. Dan gambaran Kon Tol-Kon Tol Pedro serta Tory yang luar biasa itu mendekat.
Beberapa saat kemudian, pasangan D & L merasakan dunia seakan berputar-putar. Pandangan matanya mengabur. Jantungnya berdegup lebih kencang. Lia merasakan darahnya memanas. Dan gambaran Kon Tol-Kon Tol Pedro serta Tory yang luar biasa itu mendekat.
Dia merasakan seakan-akan ujung-ujung Kon Tol mereka menyentuh gerbang bibir vaginanya. Dia merasakan
rangsangan birahi yang hebat, seperti halnya saat Kon Tol Danny suaminya
menyentuh vaginanya. Sementara itu Danny juga merasakan darahnya yang
memanas. Nafsu birahinya meledak-ledak. Ingin rasanya menjilati
selangkangan Lia istrinya yang saat ini terbuka memamerkan nonoknya di
atas ranjang pengantinnya. Ingin rasanya dapat secepatnya terbebas dari
para begundal itu untuk kemudian melanjutkan apa yang tadi telah hampir
dilakukannya, tongkolnya menembus memiaw istrinya.
?Lemparkan Danny ke kamar sebelah?.
Si Pedro kembali melaksanakan perintah Tory. Dengan mulutnya yang kembali tersumpal cawat Pedro dan perasaannya yang mabuk dan ingin muntah akibat minuman yang dijejalkan tadi, Danny diseret ke kamar sebelah. Kemudian pintunya dikunci. Danny sangat penasaran, kesal dan marah. Semula dia berharap dapat tetap sekamar dengan istrinya. Setidak-tidaknya matanya masih dapat menikmati tubuh bugil istrinya yang terikat di ranjang, sehingga ledakan birahinya yang kini melanda nafsunya dapat sedikit tersalurkan.
Si Pedro kembali melaksanakan perintah Tory. Dengan mulutnya yang kembali tersumpal cawat Pedro dan perasaannya yang mabuk dan ingin muntah akibat minuman yang dijejalkan tadi, Danny diseret ke kamar sebelah. Kemudian pintunya dikunci. Danny sangat penasaran, kesal dan marah. Semula dia berharap dapat tetap sekamar dengan istrinya. Setidak-tidaknya matanya masih dapat menikmati tubuh bugil istrinya yang terikat di ranjang, sehingga ledakan birahinya yang kini melanda nafsunya dapat sedikit tersalurkan.
Di lain pihak Lia yang ditinggalkan
suaminya tak dapat menghindarkan pandangannya pada Kon Tol Pedro dan Tory
yang nampak sedemikian besar dan panjangnya. Batang
Kon Tol-Kon Tol yang
dikelilingi urat-urat itu semakin nampak perkasa. Kepala helmnya yang
yang tumpul membulat berkilatan kena cahaya lampu kamar. Lia sendiri
belum pernah menyaksikan secara
langsung Kon Tol lelaki dewasa seperti yang dilihatnya sekarang ini. Dia
hanya ingat bahwa pernah melihat
Kon Tol-Kon Tol sebesar itu dari VCD
porno yang disaksikan ramai-ramai bersama teman-temannya pada saat jam
istirahat di kantor.
Sewaktu
vaginanya siap ditembus Kon Tol Danny dia hanya merasakan ujung Kon Tolmyang hangat merangsang bibir-bibir vaginanya. Dia ingat betapa
nikmatnya saat birahinya menjadi demikian memuncak yang disebabkan
ujung Kon Tol Danny itu. Dia merasakan keinginannya yang sangat kuat
agar Danny secepatnya menembus kemaluannya. Bibir vaginanya sangat
kehausan untuk melahap batang Kon Tol Danny.
Tapi kini Danny tidak lagi berada di kamar ini. Yang nampak kini adalah Pedro dan Tory yang sama-sama telah berbugil ria. Dan Kon Tol-Kon Tol mereka itu, kenapa mata Lia dibuatnya sangat terpesona? Kon Tol-Kon Tol itu tegak ngaceng dengan kokoh dan tegarnya.
Tapi kini Danny tidak lagi berada di kamar ini. Yang nampak kini adalah Pedro dan Tory yang sama-sama telah berbugil ria. Dan Kon Tol-Kon Tol mereka itu, kenapa mata Lia dibuatnya sangat terpesona? Kon Tol-Kon Tol itu tegak ngaceng dengan kokoh dan tegarnya.
Lia berpikir akankah mereka juga akan
seperti Danny? Menempelkan atau menusukkan
Kon Tol-Kon Tol yang luar biasa
itu ke bibir vaginanya? Akankah dia akan membiarkan dan menerima
kehadiran
Kon Tol-Kon Tol yang bukan milik suaminya itu? Akankah dia mampu
menerima serangan badai nafsu serigala para brutal itu? Dari celah
matanya yang basah karena air mata, Lia melirik ke Kon Tol para brutal
tersebut.
Tiba-tiba perasaan
seperti yang terjadi pada saat bersama Danny memasuki kamar usai makan
malam tadi melintas. Rasa ingin, ingin, ingin, ingin, keinginan yang
kuat, keinginan yang meledak-ledak, ingin Danny melanjutkan tusukan
tongkolnya ke lubang kemaluannya, melanjutkan kenikmatan birahi yang
mulai memuncak. Mungkinkah itu? Bagaimana mungkin?
Yang nampak jelas siap melakukan itu
justru Tory dan Pedro yang telah telanjang bulat dengan
Kon Tol-Kon Tol keras besar panjang mereka itu. Mereka sangat siap dan sangat mungkin
memperkosanya. Ooohh…, alangkah ngerinyaaa…
Lia berusaha menepis perasaan yang sangat menakutkan itu. Dipalingkan wajahnya dari Kon Tol-Kon Tol itu. Sungguh ngeri membayangkan Kon Tol sebesar dan sepanjang milik para brutal itu menembus memiawnya. Apabila hal itu terjadi pasti akan merobek-robek vaginanya.
Lia berusaha menepis perasaan yang sangat menakutkan itu. Dipalingkan wajahnya dari Kon Tol-Kon Tol itu. Sungguh ngeri membayangkan Kon Tol sebesar dan sepanjang milik para brutal itu menembus memiawnya. Apabila hal itu terjadi pasti akan merobek-robek vaginanya.
Tetapi darah dan jantung ini? Mengapa
darah dan jantung Lia terus berdegup kencang sejak makan malam tadi
seakan ada yang terus merangsangnya. Dan kini bahkan semakin kencang
serta kuat memacu darahnya, setelah Tory dan Pedro mencekoki cairan
kuning bening tadi. Apakah itu obat perangsang seksual
yang membuat dirinya tidak dapat melepaskan pandangannya atau
memalingkan wajahnya dari
Kon Tol-Kon Tol Pedro dan Tory itu? Ah, sangat
mungkin…! Bukankah Pedro dan Tory nampak jelas telah mempersiapkan
semua rencana jahatnya ini. Topeng itu, kampak itu, gedoran di pintu
itu. Semua merupakan bagian rencana jahatnya. Dengan memberikan obat
perangsang birahi seksual,
korbannya akan cepat takluk dan mengikuti kemauan bejat seksualnya.
Korbannya akan patuh untuk menjadi budak seksualnya.
Lia akan cepat menyerah dan sangat
kehausan untuk secepatnya menikmati
Kon Tol-Kon Tol para pejantan itu.
Ahhh…, degup jantung ini…, kenapa jadi sulit sekali, membuang
keinginannya untuk tidak kembali melirik
Kon Tol-Kon Tol pejantan itu.
‘Oohh.., jangannnn… jangannnn…!’
Lia memejamkan matanya untuk menghapus semua lintasan pikirannya, wajahnya memucat, kemudian memerah, kemudian kembali memucat, kembali memerah. Bayangan akan Kon Tol-Kon Tol besar itu jadi berbalik sangat menggairahkannya.
‘Oohh.., jangannnn… jangannnn…!’
Lia memejamkan matanya untuk menghapus semua lintasan pikirannya, wajahnya memucat, kemudian memerah, kemudian kembali memucat, kembali memerah. Bayangan akan Kon Tol-Kon Tol besar itu jadi berbalik sangat menggairahkannya.
Perasaan ngeri,
takut, cemas tetapi tidak sepenuhnya ingin benar-benar menghindar,
rasa birahi yang terus mengejarnyaa, dirasuki dengan penuh kebimbangan
dan keraguan, semuanya serba bercampur aduk. Lia dilanda kebingungan
yang amat sangat. Khayalan-khayalan liarnya yang terus memburu tidak
dapat dilenyapkan dari kepalanya. Detak dan degup jantungnya juga tak
dapat dikendalikannya.
‘Akankah…, Ohhh…, ampuni aku Danny…, Dannyyyyyyy…, ampuni akuuuu…, aku tidak mampu mengambil keputusan…, tolongggg…, aku membutuhkan kk… kkaamuuu… uuuu.. uuuhhhh…’.
Dan memang, keputusan akhirnya bukanlah di tangan Lia.
‘Akankah…, Ohhh…, ampuni aku Danny…, Dannyyyyyyy…, ampuni akuuuu…, aku tidak mampu mengambil keputusan…, tolongggg…, aku membutuhkan kk… kkaamuuu… uuuu.. uuuhhhh…’.
Dan memang, keputusan akhirnya bukanlah di tangan Lia.
Begitu terlempar ke kamar buangannya,
pertama-tama yang dicari Danny adalah lubang. Lubang atau celah di
dinding, dimana dia dapat mengintip istrinya yang telanjang. Pengaruh
minuman yang dijejalkan Pedro dan Tory tadi membuat libido Danny
terangsang dengan hebat, saat ini yang diperlukan Danny adalah dapat
mengintip istrinya telanjang, dia ingin melakukan mastubasi.
Ternyata dia dapatkan, kamar villa yang
seluruhnya dibuat dari kayu dan balok itu memberikan celah di antara dua
baloknya. Celah itu cukup longgar. Danny serta merta beringsut ke
celah itu. Tetapi ternyata celah itu terlampau tinggi di atas kepala
Danny. Dengan ikatan tali pada tangan dan kakinya Danny kesulitan untuk
berdiri maupun sekedar jongkok. Sementara celah itu dapat dia raih
setidak-tidaknya dengan berjongkok. Dia mengamati sekeliling kamar itu.
Dari kamar sebelah terdengar suara riuh.
Terdengar ‘hah, huh, hah, huh…’, suara istrinya yang mulutnya
terbungkam celana dalam dekil milik Tory. Danny jadi panik, dia
memastikan sesuatu telah terjadi pada istrinya. Dia gulingkan tubuhnya
ke sebuah kotak kayu di pojok kamar itu. Dia coba menendang kotak itu
dengan kaki terikat agar dapat didekatkan ke dinding. Berhasil. Danny
kembali berguling. Memerlukan perjuangan cukup panjang untuk dapat
memanjat kotak itu dengan kaki dan tangan yang terikat.
Sementara itu suara istrinya sudah
terdengar berbeda, dalam waktu singkat suara itu telah berubah menjadi
desahan dan rintihan, disamping juga terdengar suara Tory atau Pedro
atau kedua-duanya. Mereka terdengar berbicara
dalam bahasa daerah mereka yang Danny sama sekali tidak memahami
artinya, tetapi Danny memastikan mereka sedang melakukan sesuatu hal
yang tidak senonoh pada Lia istrinya yang kini terikat dan telanjang
bulat di depan mereka.
Akhirnya
setelah berjuang keras untuk memanjat kotak kayu itu, dalam keadaan
terikat tangan dan kakinya mata Danny kini dapat menyaksikan Tory
sedang memeluk dan menciumi kedua payudara istrinya. Dan Pedro dari
arah lain sedang memeluk paha Lia serta wajahnya tenggelam dalam
selangkangannya. Nampak kepala Pedro naik turun menjilati arah kemaluan
Lia. Seketika itu juga seolah-olah ada sejuta petir menghantam
kesadaran Danny. Dia langsung terjungkal ke lantai. Danny kehilangan
kesadarannya. Tetapi hanya sesaat, dalam keadaan terkapar di lantai
nampak kelopak mata Danny yang lelah pelan-pelan terbuka. dan kemudian
dengan cepat dia bangkit dan kembali berusaha merangkak ke kotak itu
untuk mengintip celah di dinding itu.
Bermenit-menit dia lalui untuk mampu kembali pada posisi
dimana dia dapat mengintip kamar istrinya yang saat ini sedang digarap
oleh Tory dan Pedro. Suara erangan yang telah berganti menjadi suara
desahan dan rintihan istrinya terus terdengar, juga pembicaraan
antara Tory dan Pedro yang tidak diketahui maknanya oleh Danny
terdengar semakin cepat bersahut-sahutan.
Sementara itu telah terjadi hal yang aneh
pada diri Danny, mungkin pengaruh dari makanan dan minuman yang
dicekokkan oleh para begundal itu ke mulutnya atau setelah menyaksikan
istrinya dikerjai secara
brutal oleh dua begundal itu sehingga membuatnya terjungkal ke lantai,
atau mungkin juga campuran dari keduanya. Saat dia kembali menaiki
kotak itu, dorongan keinginannya sudah berganti. Dia tidak lagi ingin
mengintip untuk melihat istrinya yang telanjang atau untuk menyaksikan
bagaimana istrinya dengan gigih melawan kedua brutal itu.
Yang diinginkannya sekarang adalah
menyaksikan bagaimana kedua brutal itu yang dengan Kon Tol besar dan
panjangnya dapat memberikan kenikmatan erotik dan sensasional kepada
istrinya. Sekarang dia ingin menikmati pemandangan bagaimana istrinya
dientot oleh para begundal itu. Danny kembali ngaceng berat. Lebih
sensasional daripada sebelumnya. Dia ingin secepatnya menyalurkan
syahwatnya. Dia ingin melakukan masturbasi sambil menonton istrinya
dientot para berandal-berandal di kamar sebelah itu.
Inikah yang disebut ?shock terapy?? Sebuah
peristiwa yang sangat luar biasa yang mampu dengan seketika mengubah
mental, selera, cara
pandang ataupun keyakinan seseorang. Yang mampu mengubah Danny, dari
ketakutan serta kekhawatiran yang mencekam, menjadi sesuatu yang justru
dia harapkan untuk terjadi? Dari yang awalnya berkeinginan untuk
menolong menjadi keinginan untuk ikut menikmati?
Dan itulah yang terjadi. Saat matanya
kembali di lubang intipan tersebut, kini dia menyaksikan bahwa telah
terjadi perkembangan. Nampak sumpal pada mulut istrinya sudah dilepas,
walaupun pada tangan dan kakinya masih terikat pada ranjang itu. Nampak
istrinya menggeliat-geliat tetapi tidak berteriak menolak. Yang
terdengar justru desahan dan rintihan dari mulut Lia yang terdengar
penuh kenikmatan, bahkan mata Lia nampak memandang Tory dengan
tongkolnya yang sangat besar, sedang memompa kemaluannya.
Danny melihat bagaimana pinggul istrinya
sedemikian bergairahnya menjemput keluar masuknya Kon Tol Tory yang
kelewat besar itu. Adakah Lia juga telah diterkam obat perangsang itu,
sehingga membuatnya kini menyerah dalam jarahan seksual
para begundal itu?
‘Ah masa bodohlah, aku sendiri punya kebutuhan pula, birahiku ooohhhhh, menyaksikan istriku dientot para begundal itu’, demikian pikir Danny.
‘Ah masa bodohlah, aku sendiri punya kebutuhan pula, birahiku ooohhhhh, menyaksikan istriku dientot para begundal itu’, demikian pikir Danny.
Jarak lubang dengan posisi istrinya yang
terikat ini tidak lebih dari 1 meter di kamar yang relatif sempit itu.
Danny dapat dengan nyata menyaksikan mengkilatnya batang Kon Tol,Tory
yang keluar masuk menembus memiaw Lia istrinya. Tanpa dapat dicegah, air
liur Danny menetes saat melihat Kon Tol Tory yang luar biasa itu.
Telinganya yang menangkap suara desahan dan rintihan istrinya yang tidak
lagi terbungkam itu sebagai pertanda kenikmatan yang sedang melanda
istrinya. Danny tersenyum. tongkolnya yang ngaceng dipepetkannya ke
dinding. Pelan-pelan digosok-gosokkannya. Duhh…, nikmatnyaaaa…
Dari lubang ingintipan itu, Danny melihat
Tory semakin cepat memompa. Makin cepat, makin cepat, cepat, cepat…
Dan, ‘AACCHH…’, terdengar teriakan Tory… Dan sperma Danny muncrat
berbarengan dengan air mani Tory yang tumpah-ruah di kemaluan dan tubuh
istrinya Lia. Itulah kepuasan seksual
pertama sejak perkawinannya dengan Lia istrinya, pada hari-hari yang
seharusnya penuh bahagia, pada hari-hari bulan madunya.
Kemudian Danny lemah terduduk. Tetapi
tidak lama. Dia mendengar kembali suara-suara desahan dan rintihan dari
kamar sebelah, Danny kembali mengintip. Kini dia melihat Pedro menindih
tubuh istrinya. Dia melumat leher, ketiak dan dada Lia. Sementara
tangan kanannya memegang tongkolnya yang bukan main indahnya di mata
Danny kini, dan tangan kirinya memeluk pinggul Lia untuk menempatkan
lubang kemaluannya persis di ujung tongkolnya. Dan yang menjadi sasaran
birahi Danny sekarang adalah menyaksikan istrinya Lia
menggeliat-geliatkan pinggulnya menahan kenikmatan pada saat vaginanya
melahap ujung Kon Tol Pedro. Tubuhnya dicekal oleh otot-otot lengan
Pedro. Dan vagina Lia dengan penuh kepasrahan menerima tembusan dan
tusukan nikmat dari begundal brutal itu.
Mata Danny melotot melihat adegan-adegan itu. tongkolnya
kembali bangkit ngaceng. Obat perangsang yang dicekokkan padanya
membuat tongkolnya tidak dapat tidur. Dan kembali dinding kamarnya
menerima gosokan Kon Tol Danny. Dan keadaan Lia sendiri, tak
terhindarkan lagi, kebrutalan para begundal itu mulai menjadi, Lia
menyaksikan wajah Tory langsung tenggelam, dia rasakan sedotan bibir
tebal dan jilatan-jialatan lidah kasarnya yang merambahi ketiak, leher,
dadanya…
Dia rasakan bagaimana
bibir Tory mencaplok kedua payudaranya. Lidahnya menari-nari pada
putingnya. Gigitan kecil tetapi terasa sangat kasar membuat putingnya
menjadi perih. Tetapi yang dia rasakan sangat aneh
adalah…, perasaan ngeri, takut dan cemas itu, mengapa pupus, ternyata
pupus, mengapa yang hadir kini justru rasa haus yang amat sangat. Dia
diserang rasa kehausan yang amat sangat. Ingin sekali dia mendapatkan
air untuk tenggorokannya. Ingin sekali, ingin sekali. Dia sangat
menantikan Tory mengangkat celana pesingnya yang membungkam mulutnya.
Dia sangat menantikan bibir tebal Tory melumat bibirnya. Dia ingin
sekali meminum ludah Tory langsung dari mulutnya.
‘Oohhhh Toryi tolooong… akuuu hauss…, tolong Toryii, tolongggg…’.
Dan kehausan itu semakin menjadi ketika dilihatnya Pedro menyusul menenggelamkan wajahnya ke selangkangannya. Lidah Pedro yang juga kuat dan kasar itu langsung menjilat seluruh bibir kemaluannya. Langsung membor lubang vaginanya.
Untung saja Tory tahu…, Tory yang telah 55 tahun itu tahu reaksi perempuan yang kehausan saat menerima jilatan, sedotan, sentuhan lidah maupun bibir atau sodokan Kon Tol Dia tahu bagaimana desakan birahi akan membuat tenggorokannya mengering dan seorang perempuan akan meminta agar secepatnya dilumat bibirnya untuk dapat menyedot ludah lelaki yang menyetubuhinya dan secepatnya kemaluannya ditembus Kon Tol besarnya.
‘Oohhhh Toryi tolooong… akuuu hauss…, tolong Toryii, tolongggg…’.
Dan kehausan itu semakin menjadi ketika dilihatnya Pedro menyusul menenggelamkan wajahnya ke selangkangannya. Lidah Pedro yang juga kuat dan kasar itu langsung menjilat seluruh bibir kemaluannya. Langsung membor lubang vaginanya.
Untung saja Tory tahu…, Tory yang telah 55 tahun itu tahu reaksi perempuan yang kehausan saat menerima jilatan, sedotan, sentuhan lidah maupun bibir atau sodokan Kon Tol Dia tahu bagaimana desakan birahi akan membuat tenggorokannya mengering dan seorang perempuan akan meminta agar secepatnya dilumat bibirnya untuk dapat menyedot ludah lelaki yang menyetubuhinya dan secepatnya kemaluannya ditembus Kon Tol besarnya.
Tory yang sangat berpengalaman itu serta
merta meraih celana dalamnya yang sejak tadi disumpalkan pada mulut
Lia. Kemudian secepat kilat bibirnya melumat bibir sensual pengantin cantik
itu. Dan serta merta, Lia langsung menyambutnya dengan penuh kelahapan
birahinya. Dia dengan histeris menyedot ludah Tory. Bahkan dari
bibirnya juga keluar bisikan-bisikan kehausannya.
?Pak Toryi, ayyooo, Lia udah tidakk tahannn…, ayyooo Pak Toryi…, Lia udah pengin KonTol Pak Tory ituu…, ayoooo Pak Toryiii …?.
?Pak Toryi, ayyooo, Lia udah tidakk tahannn…, ayyooo Pak Toryi…, Lia udah pengin KonTol Pak Tory ituu…, ayoooo Pak Toryiii …?.
Tory tahu bahwa Lia sedang dalam keadaan
tersiksa oleh deraan nafsu birahinya sendiri, dia tolak Pedro dari
keasyikannya melumati kemaluan Lia, kemudian dirabanya kemaluan indah
itu. Cairan birahinya sudah membanjir. Dan Tory dengan cepat mengambil
posisi. Dia kangkangkan selangkangan Lia, untuk kemudian dia menempatkan
tongkolnya di antara selangkangan Lia itu. Diarahkannya Kon Tol itu
langsung ke lubang vagina Lia, yang telah sangat kehausan menunggunya.
Karena Lia masih perawan, sejago-jagonya
Tory tetap saja segalanya masih harus diusahakan dengan keras. Kon Tol itu setiap kali meleset dari targetnya. Mungkin licin. Beberapa kali
Tory merasa tongkolnya sudah tepat berada di mulut vagina Lia, meleset
lagi. Dan saat berhasil tembus, Lia berteriak kesakitan, dan Tory
melihat darah keperawanan Lia mengalir dari bibir vaginanya. Selaput
perawan Lia telah robek. Kemaluan Lia sudah berhasil ditembus Kon Tol Tory. Kemudian Tory mulai memompa. Pelan…, pelan…, pelan…, tetapi Lia
sendiri yang sudah sangat kegatalan ingin lebih cepat… Dan Tory menurut
untuk mempercepat…
Dari balik
kamar, Danny ternyata ikut menyaksikan saat-saat itu. Hingga dia
saksikan bagaimana Tory memuntahkan bermili-mililiter air maninya ke
dalam memiaw istrinya Lia itu. Dan dalam kesempatan itu, Danny juga
menyalurkan birahinya hingga spermanya menyemprot dinding tempatnya
mengintip istrinya menikmati genjotan Tory.
Sungguh suatu pengalaman yang sangat
dahsyat bagi perawan seperti Lia ini. Seumur-umur baru kali inilah dia
merasakan nikmatnya senggama. Saat Tory melepas spermanya tumpah di
dalam vaginanya, Lia pun mendapatkan orgasme pertamanya. Kon Tol Tory
masih berada di dalam lubang vaginanya saat Pedro datang. Dia menepuk
punggung Tory, mengisyaratkan meminta ‘jatah’nya.
Lia menatap kehadiran Pedro dengan
pandangan penuh gairah dan birahi. Orgasme yang baru saja diraihnya
bersama Tory belum menghabiskan semangat libidonya. Kegatalan birahi
pada kemaluannya masih menuntut gesekan batang-batang penuh kejantanan
dari para pecundang ini. Dan begitu Pedro datang serta langsung
menembakkan rudalnya pada memiaw Lia, ditariknya tubuh Pedro. Dia ingin
Pedro ******* nonoknya dengan bibir tebal Pedro tetap melumat bibirnya.
Dia ingin menguras ludah dari mulut Pedro. Dia ingin mendengarkan
desah dan rintih Pedro yang merasa kelimpungan oleh jepitan vaginanya
langsung di telinganya.
Dia
ingin hidungnya mengendus seluruh keringat yang keluar dari tubuh
Pedro. Dia ingin Pedro melumat ketiaknya, payudara dan putingnya. Kini
Lia telah menjadi kuda betina yang binal. Dia tidak lagi memikirkan
Danny. Dia hanya ingin Danny bergabung dalam kenikmatan bersama ini.
Dia ingin Danny menerima kenyataan dunia
ini. Dia ingin Danny untuk tetap setia dan menurut saja pada dewa-dewa
jantan yang begundal dan brutal ini. Lia berkeyakinan kedua brandal
begundal brutal ini adalah dewa-dewa jantan yang membawa sejuta
kenikmatan. Danny harus patuh dan tunduk pada mereka.
Sementara itu di kamar lain…
Danny kini menyadari bahwa Pedro dan Tory telah memberikan kenikmatan tak terhingga pada Lia istrinya. Dia berfikir sederhana, kalau Kon Tol-Kon Tol Pedro dan Tory itu nikmat bagi Lia yang dicintainya, tentunya akan nikmat pula bagi Danny yang mencintainya khan? Suatu logika yang sangat rasional. Kalau Lia meminum dengan rasa segar ludah Pedro maupun Tory, tentunya ludah itu juga akan menyegarkan bagi Danny khan? Dan pada akhirnya semua bagian tubuh Pedro maupun Tory mestinya nikmat dan layak untuk dinikmati semuanya khan?
Danny kini menyadari bahwa Pedro dan Tory telah memberikan kenikmatan tak terhingga pada Lia istrinya. Dia berfikir sederhana, kalau Kon Tol-Kon Tol Pedro dan Tory itu nikmat bagi Lia yang dicintainya, tentunya akan nikmat pula bagi Danny yang mencintainya khan? Suatu logika yang sangat rasional. Kalau Lia meminum dengan rasa segar ludah Pedro maupun Tory, tentunya ludah itu juga akan menyegarkan bagi Danny khan? Dan pada akhirnya semua bagian tubuh Pedro maupun Tory mestinya nikmat dan layak untuk dinikmati semuanya khan?
Kini ganti Danny yang diserang rasa haus…
Tiba-tiba terdengar kunci kamar itu dibuka oleh seseorang. Nampak Pedro dan Tory masuk dan memeriksa wajah Danny. Kemudian dia periksa pula tongkolnya. Mereka tersenyum. Kemudian Pedro dan Tory memeriksa dinding di dekat kotak kayu dimana Danny tadi mengintip. Diamatinya dinding itu. Dan saat ditemukannya sperma Danny yang masih meleleh pada dinding, kembali Pedro dan Tory tersenyum puas. Danny berharap sumpal mulutnya dilepaskan seperti halnya Lia istrinya.
Tiba-tiba terdengar kunci kamar itu dibuka oleh seseorang. Nampak Pedro dan Tory masuk dan memeriksa wajah Danny. Kemudian dia periksa pula tongkolnya. Mereka tersenyum. Kemudian Pedro dan Tory memeriksa dinding di dekat kotak kayu dimana Danny tadi mengintip. Diamatinya dinding itu. Dan saat ditemukannya sperma Danny yang masih meleleh pada dinding, kembali Pedro dan Tory tersenyum puas. Danny berharap sumpal mulutnya dilepaskan seperti halnya Lia istrinya.
Tapi ternyata tidak. Kedua begundal itu
kini menyodorkan Kon Tol mereka ke wajahnya.
‘Ooohh…, mereka hendak membuang air kencingnya ke wajahku’, pikir Danny.
Danny menunggunya dengan perasaan penuh birahi. Dia amati Kon Tol Tory yang ujungnya bulat seperti jamur merang. Lubang kencingnya menganga lebar. Dan Ujung Kon Tol Pedro nampak agak belang. Kulupnya masih membungkus, tanda bahwa dia belum ngaceng sempurna.
‘Ooohh…, mereka hendak membuang air kencingnya ke wajahku’, pikir Danny.
Danny menunggunya dengan perasaan penuh birahi. Dia amati Kon Tol Tory yang ujungnya bulat seperti jamur merang. Lubang kencingnya menganga lebar. Dan Ujung Kon Tol Pedro nampak agak belang. Kulupnya masih membungkus, tanda bahwa dia belum ngaceng sempurna.
Dan akhirnya, seerrr… dan seeerrrrr…,
kencing Tory dan Pedro langsung mengguyur wajah Danny. Celana dalam
Pedro itu ternyata langsung menyerap cairan kuning itu. Di dalam
mulutnya, Danny merasakan hangat air kencing mereka berdua. Dia berusaha
menelannya sebanyak mungkin. Inilah obat haus bagi Danny. Sedemikian
banyaknya kencing Pedro dan Tory sehingga membuat Danny tampak seperti
mandi. Seluruh tubuhnya basah kuyup oleh air kencing mereka. Bau pesing
air kencing itu seakan-akan menjadi bau sedap bagi Danny yang sedang
horny.
Setelah selesai, Pedro
mengambil celana dalam yang menyumpal pada mulut Danny. Danny lega.
Akhirnya rahangnya dapat beristirahat setelah sekitar 4 jam menganga.
Tetapi ternya urusan masih belum selesai. Pedro memerintahkan Danny
untuk membuka mulutnya lagi. Diperasnya air kencing Pedro dan Tory yang
terserap dalam celana dalam Pedro itu ke mulut Danny. Dan tanpa
disuruh lagi Danny langsung menjilatinya.
Kemudian Tory berbicara.
?Kamu sekarang jadi budakku. Tahu?!?.
Danny seakan mendengar berita gembira. Dia mengangguk angguk senang. Kemudian Pedro menuntun menuju kamar dimana Lia masih terikat di ranjangnya.
?Hai, pelayanku, budakku, anjingku… Bersihkan nonok istrimu dari peju-peju (sperma) kami yang tertinggal di dalamnya. Kamu sedot dengan mulutmu sampai bersih. Cepat?.
?Kamu sekarang jadi budakku. Tahu?!?.
Danny seakan mendengar berita gembira. Dia mengangguk angguk senang. Kemudian Pedro menuntun menuju kamar dimana Lia masih terikat di ranjangnya.
?Hai, pelayanku, budakku, anjingku… Bersihkan nonok istrimu dari peju-peju (sperma) kami yang tertinggal di dalamnya. Kamu sedot dengan mulutmu sampai bersih. Cepat?.
Ternyata
Tory dan Pedro ini benar-benar seorang ahli kejiwaan yang hebat.
Mereka pakar sekali dalam hal mengubah, merusak dab menghancurkan
mental orang lain. Dan tampak sekarang…, Danny telah tercuci otaknya
menjadi budak yang penurut dan Kon Tol yang siap menunggu perintah
tuannya. Dia siap untuk melakukan apapun, termasuk minum air kencing
mereka atau bahkan lebih dari itu. Tidak ada lagi rasa tabu, jijik,
jorok bagi para budak mereka.
Lia
juga telah diubah sebagai budak seksnya.
Pasangan itu akhirnya kembali seperti halnya yang diharapkan oleh para
tamu dalam acara
pesta kemarin siang, ?Semoga Danny dan Lia selalu saling melengkapi?.
Dengan karakter baru setelah melalui garapan Tory dan Pedro, pasangan
Danny dan Lia tetap saling melengkapi. Setidak-tidaknya di depan para
berandal brutal itu.
Dan kini
Danny merangkak di lantai menuju tepian ranjang. Dia datangi nonok Lia
yang masih basah penuh sperma yang meleleh dari lubang vaginanya. Danny
harus membersihkan dengan lidahnya. Dia dekatkan bibirnya menuju
vagina yang penuh lelehan sperma Pedro dan Tory itu. Lidahnya menjilati
dan bibirnya langsung menyedotnya hingga nonok Lia kembali kosong.
Sejak kehadiran Danny kembali ke kamarnya
dan kemudian menjilati kemaluannya dari sisa-sisa sperma yang dibuang
Tory dan Pedro ke dalam vaginanya, Lia hanya dapat menyaksikan dengan
diam. Pandangannya pada Danny sudah hambar. Bukannya karena Danny tidak
dapat menyelamatkan dia saat-saat menderita. Tetapi Lia kini yakin
bahwa Danny tidak mungkin dapat memberikan kenikmatan ranjang macam
Pedro dan Tory. Danny tidak akan mampu merangsang birahinya untuk
meraih orgasmenya. Dan di mata Lia kini, Danny memang hanya pantas
menjadi budak atau ****** yang menjilati sperma buangan tuannya.
Semua yang dilakukan Danny sepenuhnya
berada dalam pengawasan Pedro dan Tory. Mereka puas melihat Danny.
Mereka juga puas melihat Lia. Kini tali-tali mereka akan dilepaskan.
Pedro dan Tory yakin bahwa Danny dan Lia sekarang bukan lagi Danny dan
Lia pada 4 jam yang lalu.
?Tadi saat kalian datang, kami sepenuhnya melayani kalian. Sekarang kamu menjadi pelayan-pelayan kami, menjadi budak-budak kami, menjadi ******-****** yang setia pada kami. Dengar, kami akan bermurah hati melepaskan tali kalian. Agar kalian selalu siap menjalankan perintah kami berdua?.
?Tadi saat kalian datang, kami sepenuhnya melayani kalian. Sekarang kamu menjadi pelayan-pelayan kami, menjadi budak-budak kami, menjadi ******-****** yang setia pada kami. Dengar, kami akan bermurah hati melepaskan tali kalian. Agar kalian selalu siap menjalankan perintah kami berdua?.
Kemudian tali-tali
mereka dilepaskan. Tory memerintahkan keduanya untuk mandi dan berganti
pakaian. Pedro dan Tory akan menunggu mereka untuk makan malam di
teras kebun. Tempat itu sengaja dipilih karena malam ini adalah malam
purnama. Danny dan Lia akan disuguhi pemandangan malam yang sangat
indah. Tory membisikkan kepada Danny dan Lia, bahwa dia telah memasak
makanan kesukaan mereka. Sebelum meninggalkan pasangan itu, Pedro dan
Tory menyampaikan selamat malam dengan sangat santun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar